dalampengembangan proses pengolahan, pengemasan dan pemasaran . serta promosi. Upaya-upaya tersebut adalah inovasi yang dapat dilakukan tetap (variabel) untuk yoghurt disajikan berikut ini, hal ini untuk menjadi . Prinsip Pengawetan Pangan. Cirebon: Penerbit Swagati Press. Wijaya, C.H. dan Mulyono, N. 2013. PendinginanPendiginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan bahan yaitu -2 sampai +10 0 C. Cara pengawetan dengan suhu rendah lainya yaitu pembekuan. Pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku yaitu pada suhu 12 sampai -24 0 C. Pembekuan cepat (quick freezing) di lakukan pada suhu -24 sampai -40 0 C. Pendinginan SuhuLong time pasteurization atau 'holder process' pada proses pengolahan pangan. Adalah . A. 62.8 o C-65.6 o C selama 30 menit, Berikut ini yang bukan termasuk cara yang digunakan pada teknik pasteurisasi Prinsip penggunaan suhu rendah untuk pengawetan bahan pangan diantaranya proses pembentukan kristal es yang berpengaruh terhadap Pengawetandengan suhu rendah dibedakan atas refrigerasi dan pembekuan. Refrigerasi adalah penyimpanan pada suhu tubuh di atas titik beku antara -2 0 C sampai -16 0 C. Suhu dalam lemari es umumnya berkisar antara 4 0 C - 8 0 C, tetapi unit-unit pendingin komersial biasanya memiliki suhu yang lebih rendah bergantung pada jenis produk yang akan disimpan. . Hal ini dimungkinkan karena bahan Bahanpangan masing masing mempunyai sifat-sifat yang berbeda. Oleh karena itu, dengan mengetahui sifat setiap bahan pangan, diharapkan proses penanganan dan pengolahan akan tepat dan sesuai. 1 Tujuan. Tujuan dari kami membuat makalah ini tidak lain adalah untuk; Mengetahui alat dan proses pengawetan bahan pangan; Menuntaskan tugas pelajaran PKWU ModulPKWU Pengolahan Kelas X KD. 3.8 @2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 13 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 TAHAPAN PROSES PENGOLAHAN MAKANAN A. Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan, siswa dapat: 1. Peserta didik dapat menganalisis tahapan proses pengolahan makanan 2. RuBeL. - Apakah Anda pernah mengamati berapa lama makanan yang dimasak akan basi? Tentunya, jika sudah basi, makanan tidak layak lagi untuk dikonsumsi. Lalu, bagaimana cara agar makanan tidak cepat basi? Secara umum, pangan adalah bahan yang mudah rusak atau perishable foods. Hal ini disebabkan tingginya kadar air dalam bahan pangan juga Penemuan yang Mengubah Dunia Ikan Asin, Bantu Eropa Temukan Dunia Baru Oleh karena itu, perlu dilakukan teknik pengawetan makanan. Tujuan pengawetan makanan Dilansir dari BPPSDMK Kementerian Kesehatan, berikut adalah tujuan dari pengawetan makanan Mencegah terjadinya kerusakan makanan Mempertahankan mutu Memperpanjang umur simpan Menghindari keracunan Mempermudah penanganan, penyimpanan, dan pengangkutan. Teknik pengawetan makanan Ada tiga macam teknik pengawetan makanan, yaitu pengawetan fisika, biologi, dan kimiawi. 1. Teknik pengawetan fisika Teknik pengawetan fisika adalah teknik yang menggunakan intervensi secara fisik. Yang tergolong ke dalam pengawetan fisika adalah pendinginan, pemanasan, pembekuan, pengasapan, pengeringan, iradiasi, dan pembuatan pengawetan fisika antara lain, memasak rendang hingga kering, menyimpan makanan di kulkas dan freezer, menjemur cabai hingga kering, dan mengasapi ikan hingga kering. Baca juga Bagaimana Cara Kerja Freezer Kulkas Membekukan Makanan? 2. Teknik pengawetan biologi Pengawetan biologi adalah teknik yang menambahkan mikroorganisme untuk membantu makanan lebih awet. Pengawetan secara biologi terdiri dari tiga jenis, yaitu fermentasi bakteri, peragian, dan fermentasi enzim. Fermentasi bakteri contohnya pada pembuatan olahan susu, seperti keju dan yoghurt. Sedangkan peragian atau menggunakan jamur umum digunakan pada pembuatan tapai dan tempe. Teknik yang digunakan dalam pengolahan cokelat adalah fermentasi biji kakao yang melibatkan bakteri dan jamur. 3. Teknik pengawetan kimiawi Teknik pengawetan kimiawi adalah dengan cara menambahkan beberapa zat kimiawi, contohnya gula, garam, dan zat sintetis. Yang termasuk teknik pengawetan kimiawi, antara lain pengasinan dan pengawetan. Sedangkan bahan sintetis yang biasa ditambahkan untuk pengawetan kimiawi antara lain asam benzoat, asam propionat, asam sorbat, kalium benzoat, dan kalsium sorbat. Baca juga 7 Bakteri pada Makanan yang Paling Banyak Sebabkan Penyakit Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 29. Proses sterilisasi menggunakan suhu nan tingkatan yaitu . . . a. 121o b. 100o c. 90o d. 130o e. 145o 30. Proses pengolahan dan pengawetan hutan kecuali . . . a. Perebusan b. Pemanggangan di atas api c. Pengasapan d. Fermentasi e. Penyampulan 31. Mangsa-sasaran yang berasal pecah bersemi-tumbuhan adalah … a. Bahan pangan sehari-waktu b. Target wana dan sandang c. Korban pangan hewani d. Bulan-bulanan pangan nabati e. Bahan pangan hewani dan nabati 32. Apa namun kelincahan kerja yang dibutuhkan dalam pembuatan karya/produk pengawetan bahan nabati … a. Kreatif dan Inovatif b. Kredibel dan Optimis c. Kesetiaan dan Kerja keras d. Realitis dan berprestasi e. Semua ter-hormat 33. Dibawah ini yang terjadwal sasaran rimba hewani dan nabati adalah … a. Kacang-murahan b. Sayur-sayuran c. Daging d. Susu e. Buah-buahan 34. Dibawah ini ialah teknik-teknik pengawetan mangsa pangan, kecuali … a. Pengasapan b. Pengeringan c. Pendinginan d. Pembakaran e. Pengalengan 35. Cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki anak kunci simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat jasmani dan kimia kas dapur disebut … a. Pendinginan b. Pemanasan c. Pengalengan d. Pengawetan e. Perlindungan 36. Teknik memperalat sasaran NaCL bakal mengawetkan makanan disebut Teknik … a. Pendinginan b. Pengalengan c. Pengasapan d. Pengasinan e. Pemanisan 37. Berikut adalah materi yang di pelajari dalam Prakarya dan Kewirausahaan, Kecuali … a. Kerajinan b. Rekayasa c. Pengolahan d. Penjenisan e. Budidaya 38. Teknik membuat ki gua garba menjadi kadar air serendah mungkin dan bisa dengan sinar matahari, dioven, atau dipanaskan, kiranya bibit penyakit bukan dapat berkembang biak disebut teknik … a. Pendingainan b. Pengeringan c. Pemanisan d. Pengalengan e. Pengasapan 39. Apa pengertian pengawetan incaran nabati … a. Proses produksi bahan makanan yang berasal berasal hewan b. Merupakan proses pengawetan bahan tembolok yang berasal pecah bertaruk-tumbuhan c. Hasil berasal produksi bahan makanan yang berasal pecah tumbuhan d. Proses pengawetan bahan nafkah dengan objek kimia e. Yakni proses pengawetan mangsa nafkah nan berpokok bermula binatang 40. Dibawah ini mana nan adalah produk pengawetan korban nabati … a. Sosis b. Naget c. Tahu d. Abon e. Ikan cue Essay 1. Tuliskan konotasi bahan jenggala hewani dan nabati ! 2. Tuliskan contoh bahan pangan hewani dan nabati ! masing-masing 3 contoh 3. Sebutkan yang dimaksud dengan pengawetan …? 4. Tuliskan teknik-teknnik pengawetan ! 5. Tuliskan teoretis hasil pengawetan bahan nabati dan hewani ! tiap-tiap 3 eksemplar DemikianGanggang-KISI Soal USBN Inferior 12 SMA/MA Prakarya Teoretis Dengan Kunci Jawabannya ini kami cak bagi bakal keperluan orang tua dan siswa dalam rangka belajar online dirumah, mudah-mudahan dengan soal dan kiat jawaban ini, para pelajar makin atma belajar untuk menyentuh manifestasi nan lebih baik. Selamat belajar!! Berikut Tinggi-tahapan proses pengolahan dan pengawetan alamat alas, kecuali? Pengolahan Pengasapan Pemanggangan Pembusukan Pembungkusan Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar merupakan E. Pembungkusan. Mulai sejak hasil voting 987 individu setuju jawaban E benar, dan 0 cucu adam setuju jawaban E keseleo. Berikut Tahapan-hierarki proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali pembungkusan. Pembahasan dan Penjelasan Jawaban A. Perebusan menurut saya abnormal tepat, karena kalau dibaca bersumber pertanyaanya jawaban ini lain nyambung sama sekali. Jawaban B. Pengasapan menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan. Jawaban C. Pemanggangan menurut saya ini juga salah, karena berpunca buku nan saya baca ini tak masuk dalam pembahasan. Jawaban D. Fermentasi menurut saya ini salah, karena berbunga segala yang ditanyakan, sudah suntuk jelas jawaban ini bukan saling berkaitan. Jawaban E. Penyampulan menurut saya ini yang paling bermoral, karena seandainya dibandingkan dengan seleksian yang lain, ini jawaban yang paling sepan tepat, dan akurat. Penali Berbunga penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang bermartabat yaitu E. Penyalutan Jikalau masih punya pertanyaan enggak, kalian bisa menanyakan menerobos kolom komentar dibawah, terimakasih. Clarymond Simbolon10 bulan yang lalu PPPK Materi Kompetensi Teknis Master SMA Prakarya dan Kewirausahaan Berikut ini proses pengolahan dan pengawetan rimba, kecuali …. Perebusan Pemanggangan di atas api Pengasapan Peragian Pembungkusan Menurut Anda jawabannya yang mana sih Pendapat Bandingan Belum terserah komentar Berikut jawaban yang paling kecil sopan mulai sejak pertanyaan Berikut Tataran-tahapan proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali? Perebusan Pengasapan Pemanggangan Fermentasi Pembungkusan Jawaban E. Pembungkusan Menurut berikut tangga-tingkatan proses penggodokan dan pengawetan bahan pangan, kecuali pembungkusan. Secara singkat, jawaban dari pertanyaan Berikut Tahapan-tahapan proses penggodokan dan pengawetan bahan pangan, kecuali? enggak ada penjelasan pembahasannya. Namun, saya bisa memasrahkan kepastian bahwa jawaban mengenai cak bertanya Berikut Tataran-tingkatan proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali? akurat dan tepat benar. Kenapa? Karena jawaban akan halnya pertanyaan Berikut Tahapan-jenjang proses pengolahan dan pengawetan bulan-bulanan wana, kecuali? diambil dari plural perigi referensi terpercaya. Selain itu, jawaban atas pertanyaan Berikut Tahapan-tahapan proses perebusan dan pengawetan objek rimba, kecuali? sebelum dipublikasikan dilakukan verifikasi oleh para tim editor. Pemeriksaan ulang jawaban plong soal Berikut Tinggi-strata proses pengolahan dan pengawetan sasaran pangan, kecuali? melangkaui mata air anak kunci, artikel, koran, dan blog yang ada di internet. Bintang sartan, jawaban dari pertanyaan Berikut Pangkat-tahapan proses pengolahan dan pengawetan korban pangan, kecuali? enggak perlu diragukan lagi. Berikut Tingkatan-tahapan proses pengolahan dan pengawetan mangsa hutan, kecuali? Perebusan Pengasapan Pemanggangan Fermentasi Pembungkusan Jawaban E. Pembungkusan Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut tahapan-tahapan proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali penyampulan. Kemudian, saya habis mensyurkan ia untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Berikut Yang bukan yaitu pamrih penyiapan produk ki gua garba adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap. Apa kegiatan Susi Pudjiastuti setelah lengser bersumber Nayaka Kelautan? tolong untuk dokumen lamaran pekerjaan seperti mana contoh tersebut ​ sumber energi barukan seperti mana air angin dan mentari ialah sumber energi yang jumlahnya banyak dan tersedia terus-menerus apakah indonesia memungk … inkan untuk menerapkan semua energi terbarukan tersebut berikan alasan dan faktor pendorong serta penghambatnya diterapkannya energi terbarukan tersebut 2. Alat bantu testimoni yang plano di sebut dengan…​ kemujaraban harga 2r intern jual beli akun untuk game itu apa yah?​ Biaya fleksibel per unitnya Rp jual tiap-tiap unit Rp berapa biaya tetap PT Gear Second apabila BEP unit nan dicapai PT tersebut … sebanyak unit!tolong ya D​ 2. Hal yunior barang apa yang kamu lakukan ahad ini? 3. Alasan segala yang membuat engkau melakukan situasi tersebut? 4. Bagaimana perasaanmu setelah mengamalkan hal te … rsebut? ​ alasan mengapa kejayaan itu pilihan?​ jelaskan segala yang dimaksud dengan attitude tingkat personal berjiwa kewirausahaan? ​ Salah satu contoh alat pencernaan solo kewedanan Bali berpokok korban nabati nan dimodifikasi adalah Yang pada umumnya bahan pengawet digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk pangan. Bahan pengawet ini dapat menghambat aktivitas mikroba dalam mengurai, memfermentasi atau menyebabkan pengasaman pada makanan. Bahan pengawet dapat berasal dari sumber alamiah dan juga sintetik. Dalam penerapan bahan pengawet disesuaikan dengan jenis pangan yang akan diawetkan. Hal ini dikarenakan tiap pangan memiliki sifat dan karakter yang berbeda sehingga penghambatan pertumbuhan mikroba perusak juga berbeda. Keuntungan Dalam Penggunaan Bahan Pengawet Untuk keuntungan dalam penggunaan bahan pengawet ialah dapat mencegah mikroba tumbuh pada bahan pangan ataupun produk pangan yang sehingga tidak mudah menjadi rusak. Akan tetapi, khusus bahan pengawet sintetik, kemungkinan besar dapat berdampak pada kesehatan pengkonsumsinya. Penerapan bahan pengawet harus sesuai dengan tekaran atau dosis tertentu per berat jenis pangan. Produk makanan industri umumnya sengaja ditambahkan bahan pengawet untuk dapat mempertahankan kualitas produk dan untuk memperpanjang umur simpan. Dengan masa simpan yang cukup lama memudahkan jangkauan distribusi pemasaran produk. Selain itu dengan penyimpanan yang alam memungkinkan produk dapat didesain semenarik mungkin. Yang secara alamiah, bahan pengawet pangan terdapat pula dalam bahan pangan tersebut. Tetapi, persentase jumlahnya sangat kecil sehingga memiliki kemampuan mengawetkan yang rendah. Dengan adanya penambahan bahan pengawet sintetik maka mampu menghambat dan atau menghentikan aktivitas mikroba yang sehingga dalam hal ini dapat melindungi pangan tersebut dari kerusakan. Mekanisme Kerja Bahan Pengawet Pada Pangan Walaupun tujuan dalam penambahan bahan pengawet sebagai penghambat atau menghentikan pertumbuhan mikroba, tetapi dalam mekanisme kerja bahan pengawet tersebut berbeda-beda pada tiap jenis pangan. Misalnya saja dalam penambahan larutan garam NaCI dan gula sebagai bahan pengawet alami pada bahan pangan. Pemberian larutan baik garam ataupun gula harus lebih pekat dari pada sitoplasma dalam sel mikroorganisme sehingga dengan konsentrasi larutan yang tinggi akan dapat menarik cairan sel kaluar dari dalam sel mikroorganisme. Hal ini akan menyebabkan sel mikroorganisme mengalami dehidrasi atau kering. Begitupula dengan penambahan asam sebagai bahan pengawet alami. Penambahan asam akan menurunkan pH sehingga kondisi ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba pengrusak, khususnya mikroba yang tidak tahan pada kondisi pH rendah. Adapun asam sintetik yang biasa dijadikan sebagai bahan pengawet dan digunakan pada dosis tertentu. Asam benzoate, asam ini sangat efektif dalam menghambat pertumbuhan mikroba dalam bahan pengan dengan pH rendah. Asam benzoate biasa diterapkan pada sari buah dan minuman penyegar. Asam propionate, asam propionate efektif dalam menghambat pertumbuhan kapang pada roti dan hasil olahan tepung lainnya. Asam sorbat, pada proses pematangan keju, pemberian asam sorbat mampu menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak dikehendaki tanpa mengganggu pertumbuhan mikroba yang menguntungkan. Dosis penambahan bahan pengawet sintetik “anorganik” dalam pengolahan pangan perlu diperhatikan. Mengkonsumsi hasil olahan pangan darin penambahan bahan pengawet melebihi batas maksimum penggunaan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, dalam pemerintah memberikan wewenang pengawasan kepada Departemen Kesehatan RI-Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Pangan terhadap perdaran dan jual beli pangan dan minuman, khususnya dalam penambahan bahan pengawet anorganik. Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh adalah karbohidrat lemak protein vitamin mineral air Tetapi, selain zat-zat makanan tersebut di atas, di dalam makanan kita masih terdapat zat-zat lain yang pada umumnya tidak mempunyai nilai gizi. Zat-zat ini disebut zat tambahan additives pada makanan, yaitu Zat tambahan untuk membuat makanan menjadi lebih menarik kelihatannya, lebih sedap bau dan rasanya dan lebih awet bila disimpan. Zat tambahan yang bercampur dengan makanan pada waktu dalam proses penyediaan/pembuatan bahan makanan. Zat tambahan im harus aman penggunaannya, yaitu tidak mengganggu kesehatan. Uraian Beberapan Zat Tambahan Zat warna tujuan penambahan ialah membuat makanan lebih menarik. Ada 2 macam zat warna Zat Warna Nabati, yaitu yang berasal dari alam/tumbuh-tumbuhan. seperti warna hijau dari daun suji daun pandan dan warna kuning atau jingga dari kunir kurkuma. Zat Warna Sintetik, yang umumnya dibuat dari ter batubara Zat warna ini tidak boleh digunakan untuk makanan, karena beracun. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa zat warna itu dapat menimbulkan penyakit kanker. Zat Penyedap penguat rasa Tujuan penambahan ialah agar makanan lebih sedap rasa dan baunya. Zat Pengawet Penggunaan gula dan garam sebagai pengawet sudah diketahui orang banyak. Untuk makanan dalam kaleng umumnya digunakan zat pengawet lain, misalnya natrium benzoat. nipagin, sendawa dan asam sitrat. Ada kalanya digunakan juga antibiotik. Minyak dan lemak jika tidak disimpan baik, lama kelamaan menjadi tengik. Peristiwa ini terjadi karena asam lemakyang tidak jenuh dalam bahan ini teroksidasi. Udara, cahaya dan kerja bakteri adalah penyebabnya. Untuk mencegah proses ini pada minyak atau lemak ditambahkan zat pengawet yang tergolong “antioksidan”. Baca Juga Tumbuhan Dikotil – Ciri, Klasifikasi, Struktur dan Contohnya Contohnya butil hidroksi anisol BHA butil hidroksi toluena BHT Biasanya antioksidan digunakan bersama dengan asam sitrat atau asam askorbat vitamin C yang fungsinya untuk memperkuat kerja antioksidan itu. Zat tambahan golongan lainnya yang secara tidak sengaja bercampur dengan makanan ialah bahan-bahan kimia yang digunakan dalam bidang pertanian dan peternakan, misalnya senyawa organoklor. Karena itu kita harus mencuci bersih lebih dahulu sayuran dan buah-buahan yang akan kita makan untuk mencegah keracunan oleh bahan kimia itu. Hormon-hormon yang sekarang sering diberikan kepada hewan potong untuk mempercepat pertumbuhannya dapat juga merupakan zat pada makanan. Zat Pemanis Gula Pasir dan gula jawa adalah pemanis alami yang sering dipakai sehari-hari. Pemanis sintetis sering digunakan dalam industri minuman seperti limun, sirup dan lain-lain. Penggunaan pemanis sintetis ini harus dibatasi karena kelebihan pemanis sintetis dalam minuman atau makanan akan menyebabkan penyakit. Pemanis sintetis yang aman penggunaannya adalah gula stevita yaitu gula yang berasal dari daun Stevita rebaudina. Jenis-jenis Bahan Pengawet Sintetis Bahan pengawet yang diizinkan namun kurang aman dalam makanan Beberapa zat pengawet berikut diindikasikan menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi oleh individu tertentu, semisal yang alergi atau digunakan secara berlebihan. Adapun beberapa pengawet sintetis tersebut yaitu Asam Benzoat Asam benzoat adalah bahan pengawet yang sering dipakai dalam pembuatan makanan. Penggunaan bahan pengawet ini cukup banyak mendominasi produk makanan. Bahan pengawet ini dicampurkan dalam suatu produk makanan dengan tujuan untuk mempertahankan bahan pangan dari serangan mikroba. Mikroba merupakan sel mikroorganisme seperti jamur, kapang, bakteri maupun kuman. Sel mikroorganisme ini dapat mempercepat pembusukan makanan. Akan tetapi, asam benzoat dapat mencegah atau menghentikan proses pertumbuhan bakteri dalam suatu produk makanan. Benzoat sebenarnya bisa ditemukan secara natural pada buah dan rempah, cengkeh, cinnamon, dan buah berry mengandung benzoat yang dapat mempertahankan daya tahan kesegarannya. Baca Juga Penjelasan Fungsi Lemak Beserta Jenisnya Kalium Nitrit Kalium nitrit merupakan bahan pengawet sintetis yang berwarna putih atau kuning. Bahan pengawet ini mempunyai kelarutan solubility yang tinggi dalam air. Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Kalium nitrit mempunyai efektivitas sangat tinggi karena dapat membunuh bakteri dalam kurun waktu yang relatif singkat. Pengawet ini sering digunakan pada daging dan ikan. Biasanya kalium nitrit dicampurkan pada daging yang telah dilayukan untuk mempertahankan warna merah agar tampak selalu segar misalnya pada daging kornet. Kalsium Propionat/Natrium Propionat Kalsium propionat dan natrium propionat termasuk golongan asam propionat. Penggunaan kedua pengawet ini untuk mencegah tumbuhnya jamur atau kapang. Jamur dan kapang sangat merugikan dalam makanan karena dapat mempercepat pembusukan. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk roti dan tepung, sehingga roti dan tepung yang ditambahkan bahan pengawet ini dapat bertahan lebih lama di pasaran. Natrium Metasulfat Natrium metasulfat merupakan bahan pengawet yang memiliki fungsi hampir sama dengan kalsium propionat/natrium propionat, yaitu mencegah tumbuhnya jamur dan kapang yang dapat mempercepat proses pembusukan. Natrium metasulfat juga sering digunakan pada produk roti dan tepung. Bahan pengawet yang diizinkan namun kurang aman dalam minuman Beberapa zat pengawet berikut diindikasikan menimbulkan efek negatif bila dikonsumsi oleh individu tertentu, semisal yang sensitif dengan bahan pengawet tersebut atau digunakan secara berlebihan. Adapun beberapa pengawet sintetis tersebut adalah sebagai berikut Baca Juga Pengertian Dan 10 Macam Serta Efek Samping Zat Aditif Makanan Kalsium Benzoat Kalsium benzoat merupakan bahan pengawet yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil racun toksin, bakteri-bakteri spora dan bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat mempengaruhi rasa. Bahan minuman yang diberi benzoat dapat memberikan kesan aroma fenol, yaitu seperti aroma obat cair. Asam benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, saus sari buah, sirup, dan ikan asin. Sulfur Dioksida SO2 Sulfur dioksida merupakan bahan pengawet yang diizinkan namun kurang aman dikonsumsi. Akan tetapi, penggunaan sulfur dioksida dalam bahan minuman dapat menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan kapang, sehingga minuman tersebut menjadi lebih awet. Bahan pengawet ini sering ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirup dan acar. Asam Sorbat Asam sorbat juga merupakan bahan pengawet yang diizinkan namun kurang aman bila dikonsumsi. Seperti halnya zat-zat pengawet yang lain, asam sorbat juga berfungsi mencegah pertumbuhan bakteri dalam minuman. Penggunaan asam sorbat juga dimaksudkan agar minuman berkesan berasa asam. Asam sorbat biasa digunakan pada produk beraroma jeruk, keju, salad, buah dan kerap juga ditambahkan pada produk minuman. Bahan Pengawet Yang Tidak Aman Dalam Makanan/Minuman Beberapa zat pengawet berikut merupakan zat pengawet berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi, karena bahan pengawet ini bersifat toksin racun dalam tubuh. Adapun beberapa pengawet sintetis tersebut adalah sebagai berikut Baca Juga Penjelasan Protein Serta Fungsi, Sumber Dan Akibat Kekurangannya Lengkap Natamysin Natamysin adalah bahan pengawet yang tidak aman bila dikonsumsi walaupun bahan pengawet ini juga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan/minuman. Di dalam tubuh, natamysin ini juga bersifat toksin/racun sehingga bahan pengawet ini dilarang untuk dicampurkan ke dalam produk makanan/minuman baik sedikit maupun banyak. Kalium Asetat Kalium asetat merupakan jenis pengawet sintetis yang juga tidak aman bila dikonsumsi. Memang kalium asetat ini dapat mengawetkan makanan/minuman. Akan tetapi, kalium asetat juga merupakan racun bila masuk ke dalam tubuh. Untuk memperoleh rasa asam, makanan/minuman umumnya ditambahi pengawet ini. Butil Hidroksi Anisol BHA BHA merupakan pengawet semacam antioksi dan sintetis. Contoh antioksidan sintetis antara lain Butil Hidroksianol BHA, digunakan pada daging babi dan sosisnya, minyak sayur, shortening, keripik kentang, pizza dan teh instan. Butil Hidroksitoluen BHT, digunakan untuk lemak, minyak makan, margarin, dan mentega. Antioksidan juga termasuk bahan pengawet. Zat ini ditambahkan untuk mencegah timbulnya bau tengik pada makanan yang mengandung lemak/minyak, seperti minyak goreng, keju, margarine, saus tomat, sirup, roti, daging sapi olahan, dan sereal. Antioksidan sebenarnya dapat diperoleh secara alami pada lesitin, Vitamin E, Vitamin C asam askorbat merupakan bentukan garam kalium, natrium, dan kalsium. Baca Juga Protein Hewani Ambang Batas Pengawet Sintetis Dalam Tubuh Manusia Pengawet merupakan bahan yang ditambahkan untuk mencegah atau menghambat terjadinya kerusakan/pembusukan makanan/minuman. Dengan penambahan pengawet tersebut, produk makanan/minuman diharapkan dapat terpelihara kesegarannya. Akan tetapi, penggunaannya tentu harus mengikuti takaran yang dibenarkan. Lantaran itu masyarakat perlu memahami label yang tertera pada kemasan. Sayangnya, pada label kemasan produk banyak yang tidak dicantumkan atau dijelaskan tentang komposisi bahan pengawet yang digunakan. Kalaupun dicantumkan, penjelasan biasanya ditulis dengan huruf yang sangat kecil sehingga sulit dibaca, atau menggunakan bahasa asing sehingga tidak mudah dipahami oleh konsumen. Setiap bahan pengawet pasti memiliki ambang batas minimal dan maksimal untuk dikonsumsi. Hal ini bertujuan agar bahan-bahan pengawet tersebut tidak sampai membahayakan kesehatan tubuh manusia bila dikonsumsi. Menurut Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Badan POM, Sukiman Said Umar, berdasarkan nilai Acceptable Daily Intake ADI, maka takaran ambang batas pengawet sintetis adalah sebagai berikut Kalsium benzoat memiliki ambang batas maksimum 600 miligram per liter berat badan per hari. Sulfur dioksida memiliki ambang batas konsumsi 433 miligram per liter berat badan per hari. Kalium nitrit mempunyai ambang batas konsumsi 0,1% atau 1 gram/kg bahan yang diawetkan. Untuk kalium nitrat memiliki ambang batas konsumsi sebesar 0,2% atau 2 gram/kg bahan yang diawetkan. Kalsium propionat/natrium propionat, untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang dianjurkan adalah 0,32% atau 3,2 gram/kg bahan yang diawetkan. Sedangkan untuk makanan yang berbahan keju, dosis maksimumnya adalah sebesar 0,3% atau 3 gram/kg bahan yang diawetkan. Natrium metasulfat memiliki ambang batas konsumsi sama dengan kalsium propionat/natrium propionat, yaitu sebesar 3 – 3,2 gram/kg bahan yang diawetkan. Asam sorbat memiliki ambang batas berturut-turut adalah sari buah 400 mg/l; sari buah pekat 2100 mg/l; squash 800 mg/l; sirup 800 mg/l dan minuman bersoda 400 mg/l. Apabila kita mengkonsumsi bahan-bahan pengawet di atas itu tidak secara berlebihan/masih di bawah ambang batas, maka kita tidak perlu khawatir karena tubuh kita memiliki detoksifikasi perombak bahan pengawet sintetis yang sangat efektif. Sistem detoksifikasi manusia terdapat pada ginjal dan hati. Bahan pengawet yang ada dalam tubuh manusia akan disaring pada ginjal dan dikeluarkan ureter yang akan ikut terbuang melalui urin. Sekitar 75-80% zat-zat tersebut dikeluarkan dalam jangka waktu 6 jam dan seluruh dosis akan dikeluarkan dari dalam tubuh dalam jangka waktu sekitar 10 jam. Dan di dalam tubuh, bahan-bahan pengawet di atas akan tergabung dengan glisin di dalam hati dan membentuk asam hippurat yang akan dikeluarkan lewat urin. Jika masih ada yang tertinggal, bahan-bahan pengawet ini akan bergabung dengan asam glukuronat yang termetabolisme lewat urin. Baca Juga Pengertian Jaringan Gabus Pengaruh Bahan Pengawet Sintetis Terhadap Kesehatan Beberapa zat pengawet di bawah ini merupakan zat pengawet yang diizinkan oleh BPOM tetapi bila digunakan secara berlebihan bisa mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Diantara bahan pengawet tersebut adalah Kalsium Benzoat Bahan pengawet ini diidentifikasikan bisa menyebabkan dampak negatif pada penderita asma karena bahan pengawet ini bisa mempengaruhi mekanisme pernafasan paru-paru sehingga kerja paru-paru tidak normal. Dan kalsium benzoat juga bisa berdampak negatif bagi orang yang peka terhadap aspirin obat sakit kepala. Sulfur Dioksida Bahan pengawet ini beresiko menyebabkan perlukaan lambung karena konsentrasi sulfur yang tinggi di dalam lambung merusak dinding-dinding lambung yang banyak mengandung jaringan epitel selindris selapis. Sehingga proses pencernaan pun terganggu. Diah Aryulina. Biologi SMA. 2004, hal. 55. Sulfur dioksida beresiko mempercepat serangan asma; mutasi genetik karena bisa mempengaruhi DNA/gen; menyebabkan kanker karena di dalam tubuh bisa menjadi zat radikal bebas pemicu kanker; dan juga menyebabkan alergi gatal-gatal dsb. Kalium Nitrit Menyebabkan keracunan Dapat mempengaruhi kemampuan sel darah merah membawa O2 oksigen ke berbagai organ tubuh. Menyebabkan kesulitan bernafas karena mempengaruhi kerja paru-paru di dalam tubuh. Sakit kepala karena mempengaruhi sistem saraf di otak. Anemia penyakit kekurangan darah merah karena pengawet ini mempercepat degenerasi penuaan sel darah, sehingga konsentrasi darah di dalam tubuh berkurang. Radang ginjal yaitu perlukaan di dalam ginjal yang disebabkan terlalu beratnya tugas ginjal untuk menyaring filtrasi suatu zat tertentu bisa juga zat pengawet. Muntah-muntah karena lambung menolak zat pengawet yang bersifat racun dengan cara mengeluarkannya lewat mulut. Kalsium Propionat/Natrium Propionat Menyebabkan migren sakit kepala sebelah Kelelahan Kesulitan tidur Natrium Metasulfat Bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan alergi pada kulit, seperti gatal-gatal, bercak-bercak merah dsb. Asam Sorbat Pengawet ini apabila dalam konsentrasi tinggi bisa membuat perlukaan pada selaput lidah dan lambung karena sifat pengawet ini adalah bersifat asam. Sedangkan zat pengawet di bawah ini merupakan zat pengawet yang tidak aman untuk dikonsumsi. Adapun efek negatif dari bahan pengawet itu adalah sebagai berikut Baca Juga Protein Adalah – Pengertian, Fungsi, Struktur, Manfaat, Jenis Dan Contohnya Natamysin Dapat menyebabkan mual dan muntah karena zat pengawet ini bisa mengganggu sistem pencernaan. Menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Dapat menyebabkan diare dan perlukaan pada selaput kulit. Kalium Asetat Bisa menyebabkan rusaknya fungsi ginjal karena zat pengawet ini tidak mudah dikeluarkan oleh ginjal. Butil Hidro Anisol BHA Zat pengawet ini bisa menyebabkan penyakit hati. Memicu timbulnya kanker. Demikianlah pembahasan mengenai Pengawetan Bahan Pangan – Pengertian, Cara, Tujuan, Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 29. Proses sterilisasi menggunakan suhu yang tinggi yaitu . . . a. 121o b. 100o c. 90o d. 130o e. 145o 30. Proses pengolahan dan pengawetan pangan kecuali . . . a. Perebusan b. Pemanggangan di atas api c. Pengasapan d. Fermentasi e. Pembungkusan 31. Bahan-bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan merupakan … a. Bahan pangan sehari-hari b. Bahan pangan dan sandang c. Bahan pangan hewani d. Bahan pangan nabati e. Bahan pangan hewani dan nabati 32. Apa saja keterampilan kerja yang dibutuhkan dalam pembuatan karya/produk pengawetan bahan nabati … a. Kreatif dan Inovatif b. Jujur dan Optimis c. Disiplin dan Kerja keras d. Realitis dan berprestasi e. Semua benar 33. Dibawah ini yang termasuk bahan pangan hewani dan nabati adalah … a. Kacang-kacangan b. Sayur-sayuran c. Daging d. Susu e. Buah-buahan 34. Dibawah ini adalah teknik-teknik pengawetan bahan pangan, kecuali … a. Pengasapan b. Pengeringan c. Pendinginan d. Pembakaran e. Pengalengan 35. Cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan disebut … a. Pendinginan b. Pemanasan c. Pengalengan d. Pengawetan e. Perlindungan 36. Teknik menggunakan bahan NaCL untuk mengawetkan makanan disebut Teknik … a. Pendinginan b. Pengalengan c. Pengasapan d. Pengasinan e. Pemanisan 37. Berikut adalah materi yang di pelajari dalam Prakarya dan Kewirausahaan, Kecuali … a. Kerajinan b. Rekayasa c. Pengolahan d. Pengelompokan e. Budidaya 38. Teknik membuat makanan menjadi kadar air serendah mungkin dan bisa dengan sinar matahari, dioven, atau dipanaskan, agar bakteri tidak dapat berkembang biak disebut teknik … a. Pendingainan b. Pengeringan c. Pemanisan d. Pengalengan e. Pengasapan 39. Apa pengertian pengawetan bahan nabati … a. Proses produksi bahan makanan yang berasal dari hewan b. Merupakan proses pengawetan bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan c. Hasil dari produksi bahan makanan yang berasal dari tumbuhan d. Proses pengawetan bahan makanan dengan bahan kimia e. Merupakan proses pengawetan bahan makanan yang berasal dari hewan 40. Dibawah ini mana yang merupakan produk pengawetan bahan nabati … a. Sosis b. Naget c. Tahu d. Abon e. Ikan cue Essay 1. Tuliskan pengertian bahan pangan hewani dan nabati ! 2. Tuliskan contoh bahan pangan hewani dan nabati ! masing-masing 3 contoh 3. Sebutkan yang dimaksud dengan pengawetan …? 4. Tuliskan teknik-teknnik pengawetan ! 5. Tuliskan contoh hasil pengawetan bahan nabati dan hewani ! masing-masing 3 contoh Demikian KISI-KISI Soal USBN Kelas 12 SMA/MA Prakarya Lengkap Dengan Kunci Jawabannya ini kami buat untuk keperluan orang tua dan siswa dalam rangka belajar online dirumah, mudah-mudahan dengan soal dan kunci jawaban ini, para siswa makin semangat belajar untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!! Berikut Tahapan-tahapan proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali? Perebusan Pengasapan Pemanggangan Fermentasi Pembungkusan Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah E. Pembungkusan. Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban E benar, dan 0 orang setuju jawaban E salah. Berikut Tahapan-tahapan proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali pembungkusan. Pembahasan dan Penjelasan Jawaban A. Perebusan menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali. Jawaban B. Pengasapan menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan. Jawaban C. Pemanggangan menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan. Jawaban D. Fermentasi menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan. Jawaban E. Pembungkusan menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah E. Pembungkusan Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih. Clarymond Simbolon10 bulan yang lalu PPPK Materi Kompetensi Teknis Guru SMA Prakarya dan Kewirausahaan Berikut ini proses pengolahan dan pengawetan pangan, kecuali .... Perebusan Pemanggangan di atas api Pengasapan Fermentasi Pembungkusan Menurut Kamu jawabannya yang mana sih Pendapat Teman Belum ada komentar Berikut jawaban yang paling benar dari pertanyaan Berikut Tahapan-tahapan proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali? Perebusan Pengasapan Pemanggangan Fermentasi Pembungkusan Jawaban E. Pembungkusan Menurut berikut tahapan-tahapan proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali pembungkusan. Secara singkat, jawaban dari pertanyaan Berikut Tahapan-tahapan proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali? tidak ada penjelasan pembahasannya. Namun, saya bisa memberikan kepastian bahwa jawaban mengenai pertanyaan Berikut Tahapan-tahapan proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali? akurat dan tepat benar. Kenapa? Karena jawaban tentang pertanyaan Berikut Tahapan-tahapan proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali? diambil dari berbagai sumber referensi terpercaya. Selain itu, jawaban atas pertanyaan Berikut Tahapan-tahapan proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali? sebelum dipublikasikan dilakukan verifikasi oleh para tim editor. Verifikasi jawaban pada pertanyaan Berikut Tahapan-tahapan proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali? melalui sumber buku, artikel, jurnal, dan blog yang ada di internet. Jadi, jawaban dari pertanyaan Berikut Tahapan-tahapan proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali? tidak perlu diragukan lagi. Berikut Tahapan-tahapan proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali? Perebusan Pengasapan Pemanggangan Fermentasi Pembungkusan Jawaban E. Pembungkusan Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut tahapan-tahapan proses pengolahan dan pengawetan bahan pangan, kecuali pembungkusan. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Berikut Yang bukan merupakan tujuan pengemasan produk makanan adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap. Apa kegiatan Susi Pudjiastuti setelah lengser dari Menteri Kelautan? bantu buat surat lamaran pekerjaan seperti contoh tersebut ​ sumber energi barukan seperti air angin dan matahari merupakan sumber energi yang jumlahnya banyak dan tersedia terus-menerus apakah indonesia memungk … inkan untuk menerapkan semua energi terbarukan tersebut berikan alasan dan faktor pendorong serta penghambatnya diterapkannya energi terbarukan tersebut 2. Alat bantu verifikasi yang kertas di sebut dengan...​ arti harga 2r dalam jual beli akun untuk game itu apa yah?​ Biaya variabel per unitnya Rp jual per unit Rp berapa biaya tetap PT Gear Second apabila BEP unit yang dicapai PT tersebut … sebanyak unit!tolong ya D​ 2. Hal baru apa yang kamu lakukan minggu ini? 3. Alasan apa yang membuat kamu melakukan hal tersebut? 4. Bagaimana perasaanmu setelah melakukan hal te … rsebut? ​ alasan mengapa kesuksesan itu pilihan?​ jelaskan apa yang dimaksud dengan attitude tingkat personal berjiwa kewirausahaan? ​ Salah satu contoh makanan khas daerah Bali dari bahan nabati yang dimodifikasi adalah Dasar-dasar pengolahan produk – Sebagian besar produk pertanian, khususnya buah-buahan dan sayuran lebih banyak dikonsumsi dalam bentuk segar dari pada dalam bentuk olahan. Di samping mengandung bahan-bahan seperti protein, karbohidrat, dan vitamin masih cukup tinggi, juga masih mempunyai cita rasa yang segar dan menarik. Namun demikian karena sifat dari produk pertanian itu sendiri yang mudah busuk dan rusak maka alternatif untuk diolah menjadi produk pasca panen merupakan hal yang bijaksana untuk dilakukan. Tingkat kerusakan produk pertanian khususnya buah dan sayuran diperkirakan sekitar 30% sampai dengan 40%, sedangkan 60% dikonsumsi dalam bentuk segar dan beberapa wilayah yang merupakan pusat pemasaran produk pertanian, mempunyai peluang yang cukup besar bagi penyediaan produk pertanian seperti buah-buahan dan sayuran sebagai bahan baku olahan produk pertanian. Produk olahan pertanian selain dapat meningkatkan nilai tambah bagi produk pertanian tersebut juga dapat memperluas aneka produk pertanian menjadi beberapa produk olahan serta dapat meningkatkan pendapatan para teknologi pengolahan buah-buahan yang merupakan hasil penelitian pada Pusat Penelitian Hortikultura, Badan Litbang Pertanian telah banyak tersebut telah digelarkan kepada kelompok-kelompok wirausaha, bahkan kondisi di lapangan menunjukkan bahwa teknologi tersebut telah banyak diterapkan oleh beberapa kelompok tani serta wirausahawan di wilayah IsiTeknik Pengolahan dan Pengawetan Produk Pertanian1. Pengawetan Secara Fisika2. Pengawetan Secara Kimia3. Pengawetan Secara MikrobiologisTeknik Pengolahan dan Pengawetan Produk PertanianUntuk mendapatkan hasil pengolahan yang baik dan kualitas yang diinginkan, diharapkan mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar tentang pengolahan dan pengawetan produk pertanian. Hal ini akan berpengaruh pada usaha-usaha untuk memodifikasi dan mengembangkan resep-resep yang telah dihasilkan. Teknologi pasca panen pada umumnya merupakan penerapan secara teknik daru ilmu dan mekanisasi dalam perlakukan dan pengolahan untuk mengamankan dan mempertinggi daya guna makanan berdasarkan pada ilmu kimia, fisika, biologi, dan yang dilakukan oleh teknologi makanan antara lain mengubah bahan makan menjadi bentuk yang mudah dipergunakan dan lebih dimanfaatkan oleh masyarakat baik dalam harga maupun rasa, membuat bahan pangan serta hasil olahannya menjadi tahan simpan, mempertahankan atau memperbaiki nilai gizi, membantu atau mencegah terjadinya gangguan kesehatan karena makanan sanisatasi, pengawasan, pengolahan, dan mutu bahan.Ilmu teknologi makanan tidak mengajarkan cara-cara merubah bahan makan yang busuk menjadi baik, melainkan mempertahankan yang baik bentuk kekerasan, warna, rasa, dan sebagainya agar tetap baik. Teknologi makanan adalah ilmu memperlakukan bahan makanan menjadi makanan yang harus memenuhi kepuasan mata warna, ukuran, keseragaman, konsisten, kepuasan hidung bau, aroma, kepuasan tangan keras, empuk, liat, butir, tepung, dan sebaginya, kepuasan lidah cita rasa, kepuasan gizi keras, empuk, liat, dan sebaginya di samping memperbaiki gizi untuk mencukupi kebutuhan pertumbuhan badan yang sehat, kuat, dan cerdas serta pengamanan dan penyelamatan makanan sudah dikenal sejak berabad-abad lamanya. Pada awalnya pengawetan hanya dikerjakan agar bahan makan dapat disimpan hingga waktu paceklik atau apabila produksi sangat melimpah. Secara garus besar, pengolahan makanan dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu pengawetan secara fisika, kimia, dan mikrobiologis. Berikut masing-masing Pengawetan Secara FisikaPada tahapan pengawetan secara fisika dapat dilakukan dengan cara pendinginan dan Cara pendinginanJika suhu penyimpanan diturunkan maka bahan yang disimpan akan lebih tahan lama sebab perkembangan jasad renik dan metabolisme bahan yang disimpan akan berjalan lebih Cara pengeringanPada cara pengeringan kadar air bahan akan diturunkan sedemikian rupa sehingga enzim-enzim tidak dapat bekerja dan jasad renik tidak dapat berkembang biak. Banyaknya sisa air yang diperbolehkan adalah berbeda untuk tiap jenis bahan. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain adalah kadar gula, kadar garam, lamanya penyimpanan, dan sebagainya. Pada umumnya kadar air bahan makanan yang telah dikeringkan antara 1 sampai 20%.Pengeringan bahan makanan dapat dikerjakan sebagai berikut. Pengeringan alami matahari, Pengeringan matahari dapat dilakukan dengan penjemuran sederhana yaitu dengan cara penghamparan di bawah sinar matahari atau dikerjakan dengan mempergunakan alat pengering tenaga tata surya. Bila perlu untuk menghindari menjadi hitamnya jaringan-jaringan sebelum dikeringkan dilakukan terlebih dahulu pembelerengan. Pemberian uap belerang dibakar gas belerang dioksida berjalan selama 15 menit sampai beberapa jam. Banyaknya belerang diserap dipengaruhi oleh suhu dan pendekatan belerang dioksida tersebut. Pembelerangan ini rata-rata membutuhkan 1000 sampai 3000 bagian per-juta belerang dioksida yang sebagian besar akan hilang waktu proses pengeringan berikutnya. Pengeringan buatan, Tiap butir atau tiap potong bahan makanan yang mempunyai kadar air tertentu mempunyai keseimbangan dengan kelembapan nisbi udara. Pada pengeringan buatan, sifat ini harrus diperhatikan pula bahwa suhu dan lamanya pengeringan akan mempengaruhi rasa, warna, dan kekerasan bahan Pengawetan Secara KimiaPengawetan bahan makanan secara kimia bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut/a. Pengawetan dengan garam dapurBanyaknya garam dapur yang terdapat dalam suatu bahan makanan menentukan jasad renik yang dapat berkembang biak di dalamnya. Kadar garam juga akan mempengaruhi tingkat perubahan yang akan dicapai oleh jasad renik tersebut. Garam dapur merupakan racun untuk jasad renik dan bersama-sama dengan asam mempunyai daya rusak jasad dapur yang kotor mengandung banyak zat-zat lain misalnya magnesium clorida MgCI2, Kalsium sulfat CaSO4, kalsium clorida CaCI2 dan garam-garam lainnya. Bahan-bahan tersebut sangat mempengaruhi mudah tidaknya garam masuk kedalam bahan yang akan digarami. Kecuali itu juga mempengaruhi warna dan rasa. Karena itu dianjurkan untuk menggunakan garam yang sudah Pengawetan dengan asamBakteri pembusuk berkembang biak pada pH yang tinggi. Untuk merendahkan pH tersebut perlu ditambahkan asam, misalnya asam sitrat atau asam laktat sebanyak 1,5 – 1,8 % atau asal clorida sebanyak 0,036 – 0,072 %.c. Pengawetan dengan karbon dioksidaKarbondioksida banyak digunakan pada minuman-minuman penyegar atau minuman berkarbonasi. Karbondioksida digunakan untuk memperpanjang kesegaran buah yang disimpan dalam bejana Pengawetan dengan antibiotik atau bahan pengawet lainnyaAntibiotik yang pernah digunakan sebagai bahan pengawet antara lain sulfatiazol, sulfanilamid, penicilin G, dan Streptomycin. Bahan pengawet makanan yang sekarang lazim dipergunakan misalnya asal benzoat, dan garam-garaman, asam sorbat dan garam-garaman, aspara cloro-benzoat, microhim, solbrol A dengan garam-garamnya, Hezamethylene tetramine, preventol O extra atau preventol ON Pengawet dengan gulaGula banyak sekali digunakan pada pengawetan makanan yang berasal dari buah-buahan. Sari buah, sirup, anggur, manisan buah, selai merupakan contoh makanan awet yang banyak menggunakan gula. Gula dalam hal ini berfungsi ganda, memberi rasa manis, mempertahankan warna dan kekerasan dan menarik air dari sel-sel buah-buahan sehingga mikroba tak cocok tumbuh disana. Penggunaan gula selalu dikombinasikan misalnya dengan pengeringan, dengan bahan pengawet, canning dan Pengawetan Secara MikrobiologisPengawetan makanan umumnya untuk atau mencegah perkembangbiakan mikroba. Namun kenyataanya tidak semua jasad renik merusaj, beberapa jenis diantaranya bisa digunakan untuk pengawetan makanan. Produksi sejumlah asam oleh jasad renik tertetu menciptakan kondisi yang baik untuk jasad renik lainnya. Proses yang terakhir ini lazim disebut dengan peragian atau adalah proses an-aerobic atau sebagian aerobic, suatu proses oksidasi karbohidrat. Fermentasi dibedakan dari pembusukan karena terahir merupakan perombakan an-aerobic terhadap bahan yang mengandung Clorida/garam dapur sangat berguna pada proses fermentasi karena garam ini menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk dan sebagian terbesar miroba lainnya. Bakteri tertentu tahan dalam larutan garam. Contoh hasil fermentasi antara lain anggur, cuka cider, alkohol, acar, dan macam-macam asinan lainnya.

berikut ini proses pengolahan dan pengawetan pangan kecuali